Banner

zzz

Jumat, 05 Agustus 2011

Iklan kosmetik Manipulasi Wajah Julia Roberts

undefined

Iklan Lancome Julia Roberts (daily mail)

VIVAnews - Sejumlah produsen kecantikan memanfaatkan wajah selebriti untuk iklan. Demi merangsang minat konsumen membeli produk yang dipasarkan, tak jarang mereka nekat melakukan manipulasi wajah sang selebriti yang seolah cantik sempurna berkat produk itu.

Tengok saja ulah produsen produk krim antipenuaan Lancome yang memanfaatkan wajah Julia Roberts untuk promosi. Tim iklan nekat melakukan koreksi digital sedemikian rupa untuk menghilangkan keriput, yang sebenarnya tampak nyata di wajah sang bintang.

Produsen yang bernaung di bawah nama besar L'Oreal itu menampilan wajah 'palsu' Julia Roberts dalam iklan dua halaman di sejumlah majalah. Mereka berusaha memengaruhi pembaca dengan mengatakan bahwa krim wajah tersebut mampu menampilkan aura kecantikan untuk kesempurnaan kulit. Klaimnya, produk itu hasil penelitian selama 10 tahun

Iklan Maybelline Christy TurlingtonL'Oreal juga melakukan manipulasi wajah Christy Turlington untuk iklan krim penutup noda Maybelline. Dalam iklan itu, tim kreatif menyekat-nyekat bagian wajah sang bintang dengan maksud menunjukkan perbandingan antara bagian yang memakai dan tidak memakai produk itu. Bagian yang memakai produk dibuat mulus, sedangkan yang tidak memakai terlihat keriput.

Atas manipulasi yang terjadi, Otoritas Pengawas Iklan di Inggris melarang dua iklan itu disebarluaskan. Larangan diterbitkan setelah muncul protes dari masyarakat yang menganggap itu sebagai kebohongan publik. Efek buruknya, kecantikan palsu itu akan mengobsesi para wanita dan remaja untuk mengejar hal yang tak realistis.

Manajemen L'Oreal mengaku telah melakukan teknik-teknik tertentu untuk menyempurnakan wajah selebriti yang menjadi bintang iklan produknya. Namun, mereka bersikeras bahwa teknik yang dilakukan tak keluar dari pakem-pakem kecantikan natural para bintang, sekaligus refleksi akurat dari manfaat produk.

Harus Jujur

Ini bukan pertama kalinya sebuah produsen kecantikan dituding menampilkan citra cantik palsu. Sebuah iklan untuk krim anti-penuaan Olay juga sempat dilarang edar pada tahun 2009.

Menteri Kesetaraan Inggris, Lynne Featherstone, meminta produsen untuk jujur dalam mengiklankan produknya. Ia pun menyambut baik larangan edar dua iklan itu.

"Putusan ini menunjukkan bahwa regulator iklan bisa melihat ketidakjujuran dan koreksi akhir berlebihan yang menyesatkan," ujarnya, seperti dikutip Daily Mail.

Featherstone mengkritik iklan sejumlah produk kecantikan yang cenderung tak mencerminkan realitas, seperti gambar kulit mulus dan tubuh super-ramping.

"Membiarkan kondisi ini bisa memicu depresi karena gambar-gambar ideal itu telah mendistorsi gagasan mengenai keindahan," kata Featherstone. (ren)

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

ayo tinggalkan komentar mu :D

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management