Bagi kamu yang sangat menggemari astronomi, jangan sampai ketinggalan, karena malam tahun baru 2011 nanti, bakal menjadi layar pertunjukan yang meriah bagi empat hujan meteor sekaligus, jika langit cerah dan tidak mendung, apalagi hujan.
Guyuran hujan meteor Quadrantids ini, akan berlangsung mulai tanggal 1 hingga 5 Januari 2011 mendatang. Aksi tiga hujan meteor lainnya, akan terjadi hingga 20 Januari.
Astronom dari Observatorium Bosscha, Lembang, Jawa Barat, Evan Irawan Akbar mengatakan, hujan meteor Quadrantids akan terlihat di langit sebelah timur laut. Dari garis horison, ketinggiannya sekitar 30 derajat. “Seluruh dunia, termasuk Indonesia, bisa menyaksikannya,” kata Evan.
Waktu terbaik menyaksikan hujan meteor Quadrantids antara pukul 01.00 hingga subuh. Pada 1-3, dan 5 Januari, diperkirakan bakal melesat 15 meteor per jam. Sedangkan pada malam puncak 4 Januari, ada 40-an meteor yang terlihat setiap jamnya. “Tapi masa puncak itu singkat, hanya 3 jam dari pukul satu dinihari,” ujarnya.
Hujan meteor Quadrantids kali ini, memang tidak sederas hujan meteor lainnya. Alasannya, kata Evan, lintasan bumi berada agak jauh dari gumpalan asteroid atau komet yang menyebarkan partikelnya itu dan terlihat sebagai hujan meteor di bumi. “Ibarat mobil, bumi tidak melintas di tengah tapi di pinggir jalan,” katanya.
Bersamaan dengan hujan meteor Quadrantids, tiga hujan meteor lainnya turun secara acak. Titik arah datang tiga hujan meteor yang belum diketahui namanya itu, ujar dia, bisa datang dari mana saja. Frekuensinya relatif kecil, sekitar 10 meteor per jam.
Pengalamannya tahun lalu, seluruh keindahan hujan cahaya langit di awal tahun itu bisa disaksikan dari kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mata telanjang.
Observatorium Bosscha sendiri, tidak akan memantau dan merekamnya, karena masalah teknis. “Selain terhalang pepohononan, teropong Bosscha dirancang untuk mengamati langit selatan,” katanya.
So, nikmati keindahan penjuru langit sebelah timur laut pada malam tahun baru nanti, yang akan ditaburi dan dimeriahkan oleh hujan Meteor Quadrantids.
Guyuran hujan meteor Quadrantids ini, akan berlangsung mulai tanggal 1 hingga 5 Januari 2011 mendatang. Aksi tiga hujan meteor lainnya, akan terjadi hingga 20 Januari.
Astronom dari Observatorium Bosscha, Lembang, Jawa Barat, Evan Irawan Akbar mengatakan, hujan meteor Quadrantids akan terlihat di langit sebelah timur laut. Dari garis horison, ketinggiannya sekitar 30 derajat. “Seluruh dunia, termasuk Indonesia, bisa menyaksikannya,” kata Evan.
Waktu terbaik menyaksikan hujan meteor Quadrantids antara pukul 01.00 hingga subuh. Pada 1-3, dan 5 Januari, diperkirakan bakal melesat 15 meteor per jam. Sedangkan pada malam puncak 4 Januari, ada 40-an meteor yang terlihat setiap jamnya. “Tapi masa puncak itu singkat, hanya 3 jam dari pukul satu dinihari,” ujarnya.
Hujan meteor Quadrantids kali ini, memang tidak sederas hujan meteor lainnya. Alasannya, kata Evan, lintasan bumi berada agak jauh dari gumpalan asteroid atau komet yang menyebarkan partikelnya itu dan terlihat sebagai hujan meteor di bumi. “Ibarat mobil, bumi tidak melintas di tengah tapi di pinggir jalan,” katanya.
Bersamaan dengan hujan meteor Quadrantids, tiga hujan meteor lainnya turun secara acak. Titik arah datang tiga hujan meteor yang belum diketahui namanya itu, ujar dia, bisa datang dari mana saja. Frekuensinya relatif kecil, sekitar 10 meteor per jam.
Pengalamannya tahun lalu, seluruh keindahan hujan cahaya langit di awal tahun itu bisa disaksikan dari kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mata telanjang.
Observatorium Bosscha sendiri, tidak akan memantau dan merekamnya, karena masalah teknis. “Selain terhalang pepohononan, teropong Bosscha dirancang untuk mengamati langit selatan,” katanya.
So, nikmati keindahan penjuru langit sebelah timur laut pada malam tahun baru nanti, yang akan ditaburi dan dimeriahkan oleh hujan Meteor Quadrantids.
0 komentar:
Posting Komentar
ayo tinggalkan komentar mu :D